Begining Accident

"Apaan,yan ? masih pagi udah kumat aja lo!" Cibir Eny,Cewek
terpintar di kelasku.
"Lupa Absen ke belakang mungkin!" cetus Rahel asal. Ketua
kelas yang menyebalkannya tidak tertandingi. Kupeletkan lidah padanya agar
puas. Cewek itu tahu semua kebiasaanku. Entah sejak kapan ia menjadi Stalker
setia seorang Uyan Saputra. Ini masih menjadi sebuah misteri!!!
"WOY..,Kucreet!" Tepukan Farel di pundakku membuat lamunanku
Buyar. "Ngelamu Aja lo! iler lo tuh
tampung dulu,"
Rahel memandangiku jijik sementara aku mengelap dagu. Suasana kelas
menjadi aman Terkendali lagi.
"Ehh,Yan,Serius lo Cewek kemarin yang lo lihat di depan Warung itu
lo nggak kenal ?" Tanya farel memastikan.
"ahhh, gue kagak tau siapa dia." ucapku santai.
"itu Yang lo lihat kemarin ketua BEM kampus Sebelah.,"
"ahhh,Masa bodo,Emang Gue Pikirin." santainya aku menanggapi
omongan Farel.
"Woy,Ndes!!!" Rahel mengibas ngibaskan tangannya di wajahku.
Saat aku tersadar dan angkat bicara,saat itu juga BU Lia masuk. Sepanjang Mata
Kuliah Pemograman yang di ajarkan Bu Lia,aku hanya melamun. jujur,bahkan suara
ibu itu terdengar sayup di telinga. ini gara gara tadi malam cewek sialan itu.
PLETAAKKK
Spidol papan tulis tepat mendarat sempurna di wajahku.
"HAHAHAHAHA mampus lo,yan!! Makan tuh spidol-"
Pletakk
kali ini Bu Lia melemparkan Spidol kearah Rahel. aku berusaha menahan tawa melihat
ketua kelas cewek kampreet itu! Agar Bu Lia tidak melempar lagi barang barang
yang ada di saku depannya.
"Uyan! Rahel ! entar sehabis Makul ini ikut Ibu Ke RUANG
DOSEN!!!.'' teriak BU Lia di akhir kata. AKu bergidik ngeri ketika Ibu Satu ini
sudah berteriak
"Gara-gara lo nih!" Umpat Rahel setengah berbisik kepadaku.
"ada juga elo kamvreet!" balasku tak kalah kesal.
Entah berapa lama
Bu Lia memulai pidatonya tentang kelakuan kami barusan. Setelah puas mendengar
pidato dari Bu Lia. lalu aku begegas menuju basement dimana tempat biasanya
teman-temanku ngumpul.
"Dapet pidato apa lo dari Bu Lia?"Ledek Farel kepadaku.
"Dapet Pidato Kemerdekaan." Balasku.
"Nih minum dulu,udah ane pesenin dari tadi. Kasian anak Kesayangan
Bu Lia. HAHAHAHA..,"Ledek Heri kepadaku.
hiiisss ni orang sama aja kayak tu kingkong.,
tiiit titit titit.,,"hape lo bunyi tuh ndess.," ucap Heri mengingatkan.
pesan dari Tya. Dia meminta
jemput.
SENDER : Tya
Yan,kamu sibuk ga ? aku gih
di depan Kampus. bete aku sama Sonia.
lalu dengan cepatnya aku menuju
kampus Tya. karena kampusku dengan kampus Tya berdekatan hanya disekat jalan
depan.
sesampainya di kampus Tya.
"LO!!!" lagi-lagi cewek berbicara kepadaku. Ia melotot padaku
dengan menunjuk-nunjukkan tangannya. Ya! Cewek yang kemarin yang di depan Toko
eropa kemarin. Ya Tuhan. Segera aku palingkan pandanganku ke Tya yang
keheranan.
Aku tidak tau ujian
apa yang diberikan sekarang. Di kananku ada Tya yang lagi Bingung dan di kiriku
ada cewek itu.
"ehhh , Bentar-bentar. Kalian udah pada kenal ?" sela Tya
kepada kami berdua.
"NGGAK!!!" jawabku kompak dengan cewek itu.
"Hahahaha,,Oh iya,Yan ? Perkenalkan ini Temanku, Namanya Sonia, dia
anak BEM." ucap Tya.
aku hanya tersenyum ke Tya. lalu aku tarik tangan Tya untuk pergi dari
tempat ini.
"HEH!!! TUNGGU MONYONG!!! Siapa Nama Lo,OH IYA Uyan.,WOY MASALAH KITA BELOM KELAR" Teriak Sonia dari kejauhan.
ku palingkan kepalaku dan kupeletkan lidahku kearah Sonia berteriak.
Mungkin cewek itu akan semakin kesal bila bertemu denganku lagi.
"kita mau kemana sekarang ?" tanyaku ke Tya
"antar aja ke kontrakanku,Tadi aku sempat beli makan nih, Kamu juga
belum makan kan?" balas Tya.
"okeee.," lalu kupacu motorku kearah kontrakan tya.
Sesampainya, "sini masuk,Uyan ? kata Tya mempersilahkan masuk.
lalu aku duduk di sofa Ruang tamu. Wuiihh!!! hebat juga nih Tya,
ngontrak sendiri.
tiba tiba Tya keluar dari dapur dan menyodorkan satu piring yang di
atasnya udah ada Lotek.
"Nih makan.,," kata Tya
"Ohh iya habis ini aku mau ke kost temen aku yang di sebelah situ.,
kamu tunggu sini ya ? minta Tya kepadaku.
"aku hanya mengangguk setuju kepada Tya.
*******
"EHh,yan,udah bangun aja..," Kata Tya dengan nada santai.
"Remember me?" sapa Sonia sambil bersandar di pintu. Tya hanya
tersenyum.
Sonia menatapku tajam dengan tangan dilipat. Oke. Kali ini aku
benar-benar mampus.
Tya menatapku seakan butuh penjelasan.aku tidak tahan. sesak buang air
kecil di saat seperti ini benar benar tepat.
"Euughh.., aaa akuu mau kebelakang dulu. aku melompat dari sofa dan
berlari melewati Sonia menuju Kamar mandi.
Setelah beberapa menit aku di dalam Kamar mandi lalu aku kembali ke
ruang tamu.
ASTAGA! gawat nih Tya dan Sonia sedang asyik di Depan TV., serasa aku
masuk ke Kandang Macan Sumatra.
"HEH!! Badak., Ngapain lo
bengong di situ ?" teriak Sonia dari depan Tv.
eeiiitts., apa,tadi Sonia manggil Aku badak.,Wah ngajak Ribut nih cewek.
"Apa lho Mangkuk Sayur..," Umpatku tak kalah Kesal.
"udah-udah kalian berdua ribut aja di luar sana.," balas Tya
menengahi aku dan Sonia yang adu pelototan mata.
aku berjalan menuju ke tempat Tya duduk dengan sedikit kesal., coba
kalau kagak ada Tya mungkin bakalan ada pertarungan Macan Versus Serigala di
Rumah ini.
"duduk Sini Napa,Yan ? ohh iya tadi Sonia udah nyritain semua
kejadian waktu itu. Maaf ya Yan aku lupa kalau waktu itu Sonia juga mau ikut.
Dan kamu harus minta maaf gih ke Sonia" Ucap Tya dengan Halusnya.
APA!!! kenapa aku yang harus minta maaf ke Macan betina ini. kulihat
Sonia memeletkan lidahnya kearahku tanda kemengannya.
"AKu minta Maaf.," ucapanku kesal ke Sonia.
"kagak mau, aku mau maafin lo asal lo mau bantu aku besok ?
OKE??" balasnya.
Aku berfikir panjang untuk bisa mengiyakan permitaan Sonia.
"Iya deh.,"balasku
"Oke besok lo harus kesini jam 9 pagi.," minta Sonia kepadaku.
Ke esokan harinya selama sehari full ini aku jadi pesuruh Sonia.
"Dan Itu dimulai Sekarang !"
"APA?! Kukutuk mulutku saat ini juga. kenapa hanya kata 'APA?!'.
Aku perlu lebih. Sebuah kata pembelaan
terhadap Hak Asasi Laki-laki yang Selalu salah dimata Perempuan.
"Sekarang Tugas lo anterin gue ke pucak!" Sonia menarikku kedalam
mobil dan memberikanku kunci mobilnya kepadaku.
"kenapa harus gue sih yang nyetir.!" Sewotku ke Sonia.
"Eiiittt !!!! ingat Perjanjian kemarin,OKE?!" Balasnya tak
kalah sewot.
dalam Perjalanan tak ada kata satu patah pun keluar dari mulut Macan
Betina itu.
"Heh.,,, kita belok mana nih ?" Tanyaku
"Belok kanan lalu masuk aja Rumah dengan gerbang warna putih."
balasnya.
Haiiiss kenapa sialnya hidupku, padahal aku ingin pdkt sama Tya ehh tapi
kenapa sekarang aku jadi sama Sonia ya Tuhan. gerutuku sendiri.
"ngpain lo ngalamun, sini bantuin gue ngluarin nih barang."
teriak Sonia dari balik bagasi mobil.
"buat apa ini bahan bahan,son ?" Tanyaku kepadanya.
"Gue kagak bisa masak,Yan. Jadinya lo yang masak." ucapnya
jujur. aku hanya mengendikkan bahu. tidak peduli. Dia mulai menyiapkan bahan
bahan yang ada di kulkas dan bahan bahan yang ia bawa tadi. Aku menatapnya
seksama, tidak tahu apa yang harus kulakukan. Tiba-tiba Sonia berhenti, Dia
malah balas menatapku.
"Heh, Kenapa jadi elo yang diam?" aku terkekeh melihatnya
garuk-garuk kepala. Dia lalu mengambil Buku catatan kecil di meja. Aku hanya
bisa melihatnya dari kursi dapur, sesekali memandangi dapurnya yang luas dan
bersih ini. "Nih!" Sonia melemparkan buku kecil kepadaku. kubaca
isinya, Kurasa resep bahan bahan untuk membuat kue dan sebagainya.
"Ini..."
"Ya! Buruan kumpulkan bahan-bahannya,kalau udah panggil
gue,oke?" potong Sonia cepat. Ia tersenyum penuh kemenangan lalu berlalu
ke ruang TV. Sementara aku berkutik di dalam dapur
0 komentar