Invert Pro

Selamat Datang...

Haiii haiiii Admin kembali lagi.

MULAIJOIN THIS SITE

Tuesday, July 28, 2015

SAHABAT


SAHABAT

   2 bulan sudah terlewati dari pertempuran di atas jembatan kali progo, aku kini telah diangkat menjadi kopral infantri garuda 1 sedangkan kopral Danu di angkat menjadi sersan dan sersan Rusmoyo diangkat menjadi Kapten infantri garuda garis depan.
Setelah pertemuan dengan komandan panglima besar jendral Sudirman di daerah bantul, aku lalu bergegas kembali ke desaku, aku di tugaskan untuk membangun pos penjagaan garis depan di desaku.
“lapor kopral,pos telah dibangun, apa tugas kami selanjutnya ? ucap salah satu pasukanku yang bernama Tarjo.
“disini jangan panggil aku kopral panggil saja dengan nama asliku. Setelah ini kau dan yang lain boleh beristirahat dan jangan lupa beri 2 orang untuk berjaga.” Jawabku


“baik kopral. “

Tiba tiba salah satu pasukanku berteriak.
“kopral Tomble, ada konvoi kendaraan dari arah timur.?”
Bergegaslah aku ke pos penjagaan dengan senapanku.,
“bersiaplah teman teman, mungkin itu pasukan belanda. “ teriakku
Konvoi itu semakin dekat, dan ternyata konvoi kendaraan itu adalah konvoi bala bantuan dari Sekolah Polisi Rakyat.
Turunlah komandan konvoi itu.,
“hai mble, sudah lama kita tak bertemu bukan ?’’ ucap komandan konvoi itu
“sepertinyaa aku kenal dengan suara ini” batinku
Betul saja setelah aku tengok kearah komandan itu, kagetlah aku.,
“ternyata kamu jang, bagaimana keadaanmu ?” tanyaku
“baik,maaf malam itu aku tak bisa membantumu dalam menjaga Desa ini., “ jawabnya
“tak apa jang, aku tau keadaanmu, bagaimana karirmu ? tanyaku lagi
“karirku di SPR sangat baik, kini aku diangkat menjadi sersan dan ini semua adalah pasukanku yang berjumlah 30 orang. Oohh iya sekarang kau memegang senjata kok tidak memegang pacul seperti dulu., “candanya
“semenjak keluargaku dan para penduduk di desa dibantai oleh serdadu belanda aku mulai memegang senapan untuk membalas kematian mereka., “
Lalu kuajak pasukan kujang untuk masuk kepos penjagaan.

“tarjo, bukakan portal ?”
“siap kopral “
“sekarang kau telah menjadi kopral mble, hebat sekali kau ini.,? “ tanya kujang dengan muka seperti biasanya yang ku kenal.
“iya jang, aku di perintah Panglima Besar jendral Sudirman untuk mendirikan pos penjagaan di garis depan sebelah utara,aku di perintahkan membawa 15 Tentara Republik dengan persenjataan senapan kaliber 50 dan 5 penembak jitu.”
“wah hebat kau mble, ohh iya aku di perintah kolonel Suharto untuk membantu pos penjagaan ini.,”
“terimakasih jang telah mau membantu Tentaraku., “

3 tahun pun berlalu tanpa pertempuran, aku mendapat laporan dari salah satu tentaraku kalau di sebelah timur sedang terjadi pertempuran antara kapten Rusmoyo dengan serdadu belanda yang dipimpin jendral Meier.
“lapor kopral, kita mendapat perintah dari kapten Rusmoyo untuk membantu Serangan Umum surakarta pada tanggal 7 Agustus 1949.” Ucapa salah satu tentaraku
“baiklah,siapkan pasukan dala 30 menit.” Jawabku dengan tegas

“ada apa mble ? “ tanya kujang
“aku di perintah untuk membantu tentara kapten Rusmoyo untuk memperkuat serangan umum Surakarta tanggal 7 agustus 1949.” Jawabku

“baiklah aku akan ikut Tentaramu dan menyisakkan 10 orang pasukanku untuk berjaga disini.,”
“terima kasih jang, ayo kita berangkat ke timur untuk bergabung dengan Tentara kapten Rusmoyo.


Akhirnya Tentaraku dan pasukan sersan Kujang berangkat ke timur, sebelum sampai ke perbatasan aku mampir sebentar ke pangkalan udara maguwoharjo untuk meminta persenjataan dan tank untuk mensuport tentaraku.
Setelah perundingan yang sengit akhirnya aku mendapat tambahan amunisi dan 2 tank untuk menggempur daerah surakarta.

Sesampainya di pos komando kapten Rusmoyo, Tentaraku dan pasukan sersan Kujang di sambut dengan sangat Ramah,apalagi dengan adanya 2 tank mampu membangkitkan semangat juang tentara Republik.

“Lapor  kapten. Saya membawa 15 orang 2 tank dan tambahan pasukan sekolah pasukan rakyat yang dipimpin sersan ujang dengan 20 orang.” Laporku kepada kapten Rusmoyo
“baiklah, sekarang kalian beristirahtlah karena besok kita akan menyerang serdadu belanda di daerah Surakarta.”
“SIAP KAPTEN.”

Keesokan harinya tepat pukul 06.00 pagi, terjadilah Serangan Umum. Pada hari tersebut pasukan SWK 106 Arjuna telah menyusup dahulu dan mulai menguasai kampung kampung dalam kota solo.Ketika  waktu yang telah ditentukan pasukan Tentara Republik menyerang masuk kota dari semua penjuru, memaksa pasukan belanda terkonsentrasi di markas markas mereka.

“PASUKAN MAJUUUUU !!!!, BUNUH SEMUA SERDADU BELANDA.’’ Teriak kapten Rusmoyo dengan lantangnya.
“MaJUUUU .....!!!”
Duuuuuaarrrrrr ..,,, suara ledakan dimana mana,
‘’kau telah membunuh berapa sahabatku ? tanya kujang kepadaku.
“aku telah menembak 12 kepala Serdadu belanda.” Jawabku
“tembak yang banyak lagi, karena aku telah menembak 15 orang dan memenggal 4 kepala serdadu belanda.” Ejek kujang kepadaku.
“dasar kau jang, kau tetap masih seperti dulu,.” Balasku
“sekarang bagaimana ? Kita terpojok disini,.” Jawabnya
“kita ini tentara, kita tak boleh takut mati, ayo kita gempur, kau parji kau serang sebelah kiri, aku tengah dan kau jang tembak sebelah kanan.,”
“baik.” Jawab parji dan kujang bersamaan.
“dan kalian lindungi kami bertiga dengan senapan 50 itu.,”
“baik kopral.”
“ayo majuuu,, SERAAAANGGG !!!” teriakku.


Setelah pertempuran yang sangat sengit akhirnya pasukanku dapat merebut markas artileri medan di banjarsari.

“hebat juga serdadu belanda, dapat membunuh 10 orang dari pasukanku dan 8 orang tentaramu mblee.,” ucap kujang.
“tak apa karena mereka dididk untuk mati dalam pertempuran, sedangkan kita menangkap 29 serdadu belanda dan merampas beberapa tank dan kendaraan lapis baja serdadu belanda.,”
Tiba tiba kujang.,
“kurang ajar kau njingg.,, “ kujang menendang dan menembak salah satu tawanan didepan semua tawanan perang.
“hentikan jang, kita ini bukan pembunuh, INGAT!! Kita ini tentara, bukan seorang pembegal.” Teriakku menenangkan kujang.
Setelah dirasa suasana mulai membaik, ku perintahkan pasukanku untuk mundur ke tepi kota untuk menyusun strategi.
“semuanya ayo kita kembali, bawa jenazah teman kita yang gugur lalu bawa naik ke atas truk.” Perintahku
“baik kopral”

Dalam perjalan ke batas tepi kota surakarta konvoi kami ditembaki dari dalam  gedung dan rumah rumah warga oleh serdadu belanda.
“tembak cepat tembaak., “ teriak salah satu tentara republik
“parji tembakkan senapan kaliber 50 itu, cepatlah !!” perintahku.,
Der derr derr derrr.,., suara rentetan senapan 50 itu menghujani persembunyian serdadu belanda.
“AWASSS !!! “ teriak parji melihat pesawat tempur belanda berjenis p-51 membuntuti konvoi kaki dari belakang.
“sersan kujang cepat kau singkirkan pesawat belanda itu dengan senapan 50mu ?” teriakku
“SIAP.”
Konvoi kami sekarang sangat amat genting, amunisi yang mulai menipis dan tembakan serdadu belanda membabibuta menembaki kami.

Akhirnya harapan mulai terkabul., pesawat p-51 milik belanda akhirnya mundur dan konvoi kami sedikit lagi sampai ke pangkalan kapten Rusmoyo di perbatas surakarta sebelah barat.

TO BE continue.....






                                        
Load disqus comments

0 komentar