Invert Pro

Selamat Datang...

Haiii haiiii Admin kembali lagi.

MULAIJOIN THIS SITE

Saturday, November 22, 2014

Hujan (part 2)

semangatmoveon



Hujan (part 2)

Hujan terus menerus mengguyur tempat kami berteduh.  Diana pun tampak merenung dibalik paras cantiknya. Tiba tiba Diana berdiri dan berkata “ bay aku belum bisa menjawab kata cintamu, berikan aku waktu untuk memikirkannya.”  “iya Din, aku tau itu berat untukmu, tapi aku akan selalu setia menunggu jawaban darimu., “ jawabku dengan sedikit malu. Suasana kembali hening tak ada satupun kata yang keluar dari mulut kami berdua.

__
15 menit pun berlalu,hujan pun mulai reda dan pelangi mulai menampakkan wujud indahnya di angkasa. Akupun mulai mengajak Diana pulang.  “Din., hujan udah mulai reda niihh., ayo kita pulang ?’’ ajakku kepada diana yang masih terdiam di sudut ruko. Sambil mengangguk pertanda Diana  mau diajak pulang. Di perjalan kami pun tak ada yang berbicara. Diana asyik dengan Han
dponenya sedangkan aku fokus mengendarai motorku.
Sesampainya di depan Rumah Diana, Diana pun langsung turun dan menuju pintu gerbang rumahnya.sebelum Diana menutup pintu gerbang rumahnya,Diana sempat mengucapkan beberapa kata dari bibir tipisnya. “makasih bay udah mau nganterin aku pulang., “ katanya dengan nada sangat datar. Akupun membalas dengan senyuman penuh arti kepada Diana.
Setelah kejadian waktu itu Diana pindah Rumah Ikut dengan Orang tuanya ke bandung, disana Diana menempuh pendidikan kepramugarian di salah satu sekolah tinggi swasta. Aku pun merasa sangat kehilangan dengan berpindahnya Diana ke Bandung,aku tak sempat mengucapkan salam perpisahan kepadanya.

__
Waktu pun berjalan dengan begitu cepatnya. Tak terasa 6 tahun aku tak mendengar kabar tetang Diana bidadari cintaku dahulu. Lama tak melihatnya ternyata tidak juga membuatku bisa melupakannya. Melupakan tatapan matanya yang selalu membuatku salah tingkah tiap kali mengingatnya. Jatuh cinta  membuat orang jadi hilang urat malu. Tapi lama kelamaan,semakin menampakkan respon yang seolah akan terus tertutup. Aku mencoba  membuka hatiku untuk  yang lain. Aku mencoba menjalin hubungan dengan orang  yang menyatakan cinta kepadaku. Namun hubungan itu tak pernah berlangsung lama. Aku kembali memilirkan bidadari cintaku. Berkali kali aku mencoba membuka hati kepada  orang lain, tetap saja berakhir dengan begitu cepat. Rupanya hati ini telah memilih dan tak mau dipaksa berlabuh ke lain hati. Sampai pada akhirnya. Aku sadar diri,sangat amat sadar diri. Aku hanya manusia biasa,seorang laki laki pengecut yang tak layak memiliki wanita secantik Diana.

__
6 tahun aku menanti akhirnya ada secercah harapan datang dari sahabat setia yang selalu menemaniku selama ini.
“bay, kemarin gue liat Diana datang ke rumah lamanya bersama keluarganya.” Kata sahabatku. “ yang bener lo ? “ jawabku tak percaya. “apa lo kagak percaya sama sahabat lo sendiri bay ?” sahutnya sontak dengan agak kesal. Tanpa pikir panjang aku segera mendatangi rumah Diana yang tak jauh dari rumahku.  

Sesampainya di depan gerbang terlihat wanita cantik nan anggun berdiri di didepan pintu. Dengan ragu ragu ku panggil nama Diana dengan kerasnya dari luar gerbang. Tak beberapa  lama datanglah wanita tersebut yang sembari tadi berdiri didepan pintu.
“ba ba ba bayuu., apa itu kamu ? “  dengan suara terputus putus dan dengan muka tak percaya. “iya ini aku Din,bayu  teman 6 tahun lalu yang kau tinggalkan begitu saja.” Jawabku perlahan.
“maaf bay, aku tak bermaksut meninggalkanmu waktu itu. Aku  telah meninggalkan surat untukmu dan kuletakkan di meja tempat biasanya kita kumpul.” Sambil meneteskan air mata yang membanjiri pipi merahnya. Dalam hati aku telah berfikiran buruk kepada Diana, Ternyata 6 tahun lalu Diana meletakkan sebuah surat di meja kenangan kita waktu dulu, “maafkan aku Din,aku tak tau lo telah meletakkan sebuah surat  di meja basecamp kita, semenjak lo pergi aku tak pernah lagi pergi ke basecamp. “balasku dengan menahan air mata supaya tidak keluar. Tiba tiba ibu Diana datang dan menyuruh kami berdua ngobrol di teras rumah Diana. “Din,, bayu suruh masuk sini, jangan disitu terus kasihan bayu diakan sudah lama ga ketemu kamu. “ ucap ibu Diana dari Dalam rumah.  Sesampainya di teras rumah kami ngobrol  hingga lupa waktu, ternyata jam telah menunjukkan pukul 17.20 dan aku pun berpmitan dengan diana. Sebelum Aku pulang aku sempat mengatakan “Din,, aku senang lo telah kembali ke jogja dan aku turut senang atas diterimanya  lo menjadi pramugari di salah satu maskapi swasta.”kataku sebelum pulang. Diana pun membalas “ bay maafkan aku, mungkin ini akan sangat berat bagimu karena selama ini aku telah menggantungkan cintamu, aku pun sebenarnya suka kepadamu tapi maaf selama ini aku telah dijodohkan oleh orang tuaku dan besok waktunya aku dilamar oleh jodoh pilihan orang tuaku. Maafkan aku bay., aku tak pernah mengatakan ini dari dulu , karena aku takut kamu akan marah dan membenciku. Aku sangat sayang kepadamu tapi apa mau di kata takdir sudah ada yang menentukan.”  Tuturnya dengan muka sedih dan air matanya turun dengan derasnya membajiri pipi merahnya lagi.  Hatiku seperti terbelah menjadi dua,tubuh ini seketika tak bertenaga tak percaya dengan apa yang kudengar barusn. Dengan sedikit tenaga aku berpamitan dengan Diana yang masih menangis. Akupun pergi meninggalkan Diana dan kulihat dari spion motorku Diana berlari memasuki rumahnya dengan menangis.

Keesokkan harinya hari yang sangat menyakitkan bagiku karena hari ini hari tunangannya  Diana dengan pria pilihan Orang tuanya dilaksanakan. Aku berharap hari ini aku tak dibangunkan dan berharap Tuhan mencabut nyawaku. Aku tak kuat menahan sakit ini sakit yang tak terobati. Tubuh ini lemas,lunglai,tak bertenaga.tak kusadari aku mulai kembali terpuruk pada lamunanku dan hayalan tentang dia yang semu.sampai saat ini,detik ini,aku masih tak rela bidadari cintaku dimiki oleh orang lain. Tapi apa daya,Tuhanlah yang menentukan takdirku dan aku hanya bisa berusaha. Aku mulai mencoba membuka hati untuk yang lain tapi tak bisa. Hanya dia. Cuma dia. Yang membuatku menunggu,berharap sampai sejauh ini.  Biarkanlah aku Diana Tuhan dan Hujan yang tau cerita cintaku ini.
Ini hanya sekedar bagian dari fase kehidupan. Yang akan cepatnya berlalu,namun tetap menimbulkan bekas yang dalam.


Thanks udah mau baca cerpen pertama saya. Tunggulah hujan Part 3


Bayu A Saputra





                                                                                                       
Load disqus comments

0 komentar