Hujan
.jpg)
aku mulai memasuki ruangan yang setiap saat aku datangi,kamar adalah tempat itu . aku mulai menarinarikan jari jemariku dengan santai diatas keyboard handponku, setelah selesai aku mulai membaringkan tubuh atletisku di atas kasur kebanggaanku , bayang bayang bidadari cintanku mulai datang seperti petir yg sedang berkilat kilat , aku mulai membayangkan, akan paras elok wajah bidadari cintaku. Wajah yang selalu hadir didalam pikiranku,Malam pun datang dan aku masih terbaring di atas kasur kebanggaanku,ingatan itu belum ingin pergi dari pikiranku,ingatan itu mulai mengendap didalam ingatanku seperti syair puisi yang sangat runtut ,seperti gerbong kereta yang tak putus putus .
Tak terasa
hujan pun turun dengan
derasnya hingga memilukan hati, di situ aku terkulai di
singgasanaku menatap kosong kearah jendela yang dihantam ribuan tetes air
hujan. Sesekali guntur menyapa ditemani petir yang berkilat kilat. Raut mukaku
seketika berubah setelah suara dentuman guntur yang berbarengan dengan padamnya
listrik di rumahku. Seketika tubuhku lesu,lunglai tak bergairah. Hanya ditemani
sebatang lilin dan korek api dengan cahaya kuning redup yang saat itu setia
menemani kegalauanku.
Tak terasa hujan begitu indah mengirimkan pesan
kerinduanku dengan seseorang yang aku cintai,yaitu Diana.
Jemari jemari kecilku tak sadar mulai menari nari kembali
diatas layar Hp hitamku, jemari itu menuliskan nomer hp diana dengan ragu ragu,
dengan tubuh gemetar dan sedikit takut menunggu balasan dari seorang yang ku
cintai.
Sambil menunggu aku mulai menghayal saat aku berada di
samping Diana,tapi apa mau dikata itu hanya sebuh khayalan semata.
Kerinduanku dengan Dirinya mulai bertambah saat hujan
semakin deras.
Tiba tiba hp ku bergetar pertanda ada panggilan masuk dan
berharap itu dari Diana, betul setelah aku buka dan aku angkat teryata
terdengar suara perempuan berbicara dan itu dari diana. Hatiku campur aduk
setelah ku ketahui Diana menelponku malam itu.
“ada apa Bay “ suara yang tak asing di telingaku
“gapapa Din,cuman bete aja aku kagak ada temen malam
ini..,” sahutku
“oowwwwww.,” sahut Diana dengan suara datar
Hatiku mulai dag dig dug dengan ucapan Diana dengan nada
Datar, aku mulai berfikir mungkin diana sedang sibuk dengan home worknya atau
sedang badmood yang dialaminya.
“aku mengganggumu ya ? “tanyaku ragu ragu.
“tidak bay,aku hanya kesal dengan tingkah pacarku tadi sore.,” tuturnya,
Seketika tubuhku lemas tak bertenaga hp ku pun terjatuh setelah mendengar
perkataan Diana,seketika hatiku seperti tertusuk duri yang sangat tajam yang
mengenai tengah tengah hatiku.,
Sakkiiiitttt sekali ,ternyata bidadari yang kucintai
telah ada yang memiliki.
“iya Din.,,, aku tak kenapa napa kok., emang pacar kamu
kenapa ? “ jawabku pelan.
“benera bay kamu tak apa ? tampaknya dari suara kamu, kamu sedang ada
masalahh., “ tanyanya lewat telepon dengan nada cemas.
“iya Din,, benaran aku tak kenapa napa,., ohh iya tadi
pacar kamu kenapa ? sahutku mengalihkan pembicaraan.
“besok ajalah bay aku ceritakan di lain waktu kalau kita
ketemu lagi, sekalian aku mau ngomong sesuatau ke kamu, PENTING !! “ sahutnya dengan nada agak berteriak.
Sontak aku kaget dengan nada Bicara Diana barusan.
“iya iya din., Besok aku siap menampung cerita cerita, “
jawabku tenang.
“iya deh bay, Besok lagi ya, aku mau tidur dulu,”
pintanya lewat telepon.
Aku kaget ternyata jam telah menunjukkan jam 9 malam.
Pantesan Diana sudah pamitan tidur,kataku dalam hati yang masih tak percaya
dengan perkataan Diana tadi.
“iya Din, Selamat maaalll.....,, tuuuut tuuuuttt
tuuuutttt , sebelum aku selesai berbicara ternyata panggilannya telah di akhiri
oleh diana., dan terpaksa aku mengucapkan dalam hati ,
Hujan pun mulai mereda seiring hati ini mulai tenang,
lampu kamarku telah hidup kembali dari pemadaman listrik yang di lakukan
oleh salah satu perusahaan BUMN di negri
ini.
Pagi pun datang. Sang surya pun menampakkan sinarnya dari
balik jendela kamarku dengan terangnya. Aku pun bergegas mandi dan siap untuk
menjalani hari ini dengan senyum ceria.
Sudah seminggu lebih Diana tak menghubungiku lagi. Otak ini
terus memikirkannya bagaimana kesehatan dan keadaannya.aku pun terus bertanya
tanya kepada diriku sendiri.
____
“Diana.., “ bertanya pada diriku sendiri sembari
menyipitkan mataku kala mefokuskan pandangan ke arah wanita yg ada di seberang
jalan. Itu Diana , Bidadari cintaku dalam benakku.
Aku pun mulai menghampiri Diana Yang sendirian di
seberang jalan menanti bis lewat.
“hay., Din., kenapa lo sendirian di sini ? “ tanyaku
mengagetkan Diana yang sibuk memainkan Handponenya.
“ehh kamu bay., iya bay aku nungguin bis ini, dari tadi
ga ada bis yang lewat.” Jawabnya dengan muka kesal.
“bareng aku aja gimana Din.,? “ paksaku ke Diana penuh
harap.
“oke lah bay., tapi tumben kamu perhatian sama aku, pasti
ada maksut tertentu kan ? “ jawabnya dengan penuh semangat.
“hahaha.,., ntar ajalah bahasnya Din., oh iya gimana
kabar kamu dengan pacar kamu ? “ tanyaku membuka pembicaraan.
Tiba tiba hujan turun dengan derasnya. Aku pun
memberhentikan motorku ke salah satu ruko yang tutup di pinggir jalan.
“yahhh hujan Bay.,
“ mengalihkan pembicaraan.
“iya Din, ujannya deras pula., kamu basah din., pakai
jaketku gihh,. ? ‘’ paksaku ke Diana. “makasih
Bay” balasnya. Aku pun membalas dengan sebuah senyuman hangat dan Diana pun
juga membalas senyumanku. Hati ini terasa sangat berbunga melihat bidadariku
tersenyum begitu indah.
“oohh iya Din., aku mau mengatakan sesuatu kepadamu ?”
tanyaku pelan sedikit ragu. “tanya apa bay ?’’ balasnya dengan penuh penasaran.
“emmmm., gimana ya Din..,” “ayo bay
gimana apanya ?’’ Diana memotong pembicaraanku. “emmmm.,, aku suka kamu Din ?”
jawabku penuh harap. Seketika suasana hening, hanya suara
Hujan turun dan suara kendaraan lalu lalang yang
terdengar.
“Din...,, ??? “ kataku memecah keheningana
TO be CONTINUE. . . . . .
Tungguh kisah selanjutnya...
Bayu A Saputra
0 komentar