Invert Pro

Selamat Datang...

Haiii haiiii Admin kembali lagi.

MULAIJOIN THIS SITE

Saturday, January 20, 2018

You Are My Angel



You Are My Angel

   
Tahun demi tahun telah kulalui. Musim demi musim telah kulewati.  Tapi aku masih tetap belum bisa melupakan dirimu.  Hingga suatu tragedi yang membuatku hampir putus asa.
Saat aku tau selama ini ternyata kau sedang terbaring lemas di atas ranjang putih dengan alat bantu pernafasan yang menempel pada hidung indahmu. Aku sangat terpukul dengan keadaan ini. Betapa bodohnya diriku hingga tak tahu keadaanmu saat ini.
“Haii, La ? Selamat Pagi. Kutaruh bunga kesukaanmu ke vas bunga kenangan kita.”
Setiap Hari aku datang ke Rumah Sakit dan selalu membawakan bunga kesukaanya.
Walau kutahu dia takkan pernah tau akan kehadiranku setiap hari.
Aku selalu Berharap dia terbangun dari tidur indahnya.

“Hai, La ? Selamat Pagi. Ohh sudah ganti baju ? Pasti suster yang telah membantu menggantikan bajumu. Kamu cantik,La. Cepatlah bangun. Dan Ini bunga kesukaanmu, yang kemarin aku buang ya, aku ganti dengan yang baru.”
“Tante, Lala hari ini terlihat cantik ya ?” Ucapku membuka obrolan pagi ini.
“iya dek Andre, tadi suster fitri yang menggantikan pakaian Lala.”
“ooh Pantes, Suster Fitri juga tak kalah cantik sama Lala, dia mempunyai Selera tinggi terhadap Fashion pasiennya.”
“Iya Dek Andre.”
“kayaknya Tante lelah, biar Andre saja Tante yang menjaga Lala, Tante istirahat aja di rumah.”
“makasih Dek Andre, tolong titip Stella. Tante mau balik dulu, mau mencuci pakaian Lala yang kotor sama punya Om.”
“Baik Tante. Hati hati dijalan.”
Suasana di ruang 414 kembali seperti biasanya. Hanya  ada aku dan Lala. Begitulah setiap hari kulalui.
“Hai,La ? ini lagu kesukaanmu diputar di radio faforit kita. Aku sengaja request Lagu itu untukmu. Semoga kau mendengarnya.

“ maaf ku bila, ku kurang romantis, tak segombal lelaki lain
   Memang diriku tak penuh kejutan tak mampu guncangkan dunia
   Namun kau pun tahu hati ini hanya untukmu
                     Namun kau pun tahu ku tak dapat hidup tanpadirimu.”
“dengar tidak,La ? itu lagu kesukaanmu.”
                   “ Kucinta kau saat ini
                      Lebih dari hari yang kemarin
                      Dan akan ku berikan lebih dan lebih
                      Sampai akhir hayat nanti”
selalu ku putar  lagu ini tiap ku ingin terlelap dalam tidurku,La. Karena aku tau aku harus berusaha lebih dari hari yang kemarin.
Hai,La ? lihatlah matahari terbenam di ufuk barat. Terlihat cantik seperti saat dirimu tersenyum.  Cepatlah Bangun La, kita lihat matahari terbenam bersama di atas gedung ini.


“Selamat Pagi Lala cantik. Ini kubawakan bunga mawar Ungu faforit kamu. Semoga kamu suka dengan Bunga ini.”

“Ehh Dek Andre, Kapan datangnya ?” Suara tante Siska mengagetkanku.
“AhhhTante, ngagetin aja. Ini barusan tan.”
“Bawa Bunga Lagi ya ?. Cantik Bunganya.” Ucap tante siska.
“Iya Tante, ini tadi beli di tempat langgananku sama Lala waktu masih bersama.”
Hening sejenak.
“Padahal dulu Tante udah setuju kalian menikah, tapi kenapa tau tau kalian berpisah ?” suara tante Siska memecah keheningan pagi ini.
“emmmm gimana ya Tante bilangnya, aku bingung mau certita dari mana.”
“cerita aja Dek Andre, kenapa dulu kalian berpisah.”
“gini tante, Dulu Stella yang pertama kali mutusin Andre. Akunya juga bingung kenapa Stella tiba tiba memutuskan sepihak. Dan setelah kejadian itu. Andre kehilangan kontak dengan Stella. Dari Sosmed hingga email Stella. Andre cari Kerumah ternyata tante dan sekeluarga udah Pindah ke Bandung. Saat itu Andre bingung mau mencari kemana. Seketika Andre teringat bi Ijah. Bi Ijahlah yang memberi alamat tante yang baru di Bandung. Saat itulah Andre Berjanji Setelah Lulus Kuliah Ande akan mencari Stella ke Bandung  tapi ternyata Stella mempunyai riwayat penyakit akut.”
“Kenapa Dek Andre tidak hubungi Nomer Tante Atau Om Farel ?”
“Maaf Tante, Andre enggak menyimpan Nomer tante.”
“Mungkin itu alasan Stella memutuskan hubungan dengan Dek Andre. Agar Dek Andre tidak terganggu kuliah semester akhirnya.”
“Mungkin saja tante. Tapi Andre selalu berharap dan Berdoa yang terbaik buat Stella. ”

Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttt tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit tiiiiiiiiiiiiit tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit

Suara mesin detak jantung membuyarkan obrolanku dengan Tante Siska.
Aku sangat Panik, ku cari Suster penjaga dan Dokter Penjaga.
“Suuus, Lala. Suuuusster !!!!”
Seketika suster dengan Dokter bergegas menuju keruang 414.
Aku melihat Tante Siska sangat Panik.
“Mohon harap tenang,Bu !. biar kami menangani anak Anda.” Terdengar jelas suara dokter.
“Cepat Ambilkan AED !”
“ini Dokter.”
“hitungan ketiga, nyalakan ¾ tenaga.”
Satu. . . dua . . . tiga. . Sekarang !
Deeeeg. . . LAGI !!!!  Deeeegg. . . LAGI !!!! Deeeegg. .
TiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiT
“Maaf,ini yang bisa kami lakukan. Anak Anda telah Tiada.”
Seketika Jantungku serasa berhenti mendengar perkataan Dokter.
“TAK MUNGKIN !!!! Tak mungkin !!! Lala yang Ku kenal Kuat Menyerah.”
Seketika ku belai perlahan wajah pucatnya. Ku genggam Erat tangan dingginya.

“Please,La. Jangan tinggalkan aku sendiri. Lihatlah Aku telah memenuhi janjiku tuk lulus tepat waktu. Lihatlah juga  aku telah membuka usaha yang kamu rancang dahulu.
PLEASE !!! jangan tinggalkan aku. Kucinta kau saat ini  Lebih dari hari kemarin  Dan akan ku berikan lebih dan lebih  Sampai akhir hayat nanti. PLEASE LALAAAAA !!!!”

Tiiiit Tiiit Tiiiit Tiiiit Tiiiiit
“Sudahlah Sayang, jangan menangis lagi. Aku kembali.” Suara rintih lala memecah tangis seluruh Ruangan.
“Terima Kasih Tuhan, Kau telah kembalikan Lala Kedunia ini Lagi. Sekali Lagi Terima Kasih.” Ucapku Syukur dengan memeluk erat STELLA.


1 Bulan tlah berlalu, keadaan Lala semakin membaik setelah pengangkatan kangker hati.
Setiap hari aku tak bisa jauh dari Stella. Aku selalu setia menemaninya setiap waktu. Selalu mendorong kursi Rodanya menuju tempat yang ia Ingikan.
“La ? “
“Iya apa,Ndre ?”
“entah kenapa aku ingin selalu menjagamu.”
Kulihat Lala hanya tersenyum kepadaku.
“Senyumanmu indah sekali, Sayang.”
Tak terasa kami telah sampai di Atap gedung Rumah Sakit. Emang Gedung Rumah Sakit ini di desain berbentuk Taman untuk tempat pasien bersantai atau sekedar menikmati keindahan Kota Bandung dari atas Gedung.
“Hai,La ? Waktu kamu masih terbaring lemas dan belum sadar. Aku pernah berjanji mengajakmu kesini jika kau telah siuman. Menikmati matahari terbenam di atas gedung ini bersama.”
Angin semilir senja menyejukkan kami berdua.
“Ndre, aku ingin cerita sesuatu kepadamu.”
“Apa,La. Ceritakan saja.”
“Ndre, Aku bingung . waktu aku koma. Aku merasa aku sedang berjalan jalan denganmu. Berjalan jalan ke tempatyang   banyak Bunga dan tanaman yang sangat cantik. Aku merasa  betah di tempat itu.  Tapi setelah itu kau tiba tiba menghilang dan tempat ini menjadi sangat Gelap. Aku Takut. Aku teriak mencarimu. Tapi kamu tak pernah datang. Hingga suatu cahaya yang sangat terang datang menghampiriku. Cahaya itu sangat menyilaukan. Tiba tiba sebuah tangan yang sangat harum merangkulku dari samping. Tapi aku tak bisa melihat wajahnya. Sehabis itu . . . .”
Seketika itu Lala terdiam.
“heeeiii, La, Heiiii !! kenpa kamu diam ? pusingnya kambuh lagi ya ?.” Ucapku sedikit panik sambil menggoyang-goyangkan badan Lala perlahan.
“Maaf,Ndree. Tiba-tiba aku linglung.”
“tak apa. Ayo Kita balik saja keruanganmu.”
“tidak Usah. Aku mau disini. Melihat matahari terbenam.”
“Okelah kalau itu maumu.”
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ -
“La, Cobalah dengarkan lagu ini.”
“Lagu apa, Ndre ?”
“udah lah dengarkan saja. Lagu ini cocok untukmu.”
                        “Sentuhan Rasa. . . Yang selalu engkau berikan. .
                          Tanpa Balasan. . . dan juga tanpa Imbalan . . .
                          Ku selalu. Oo oo oo. . pemenang hatimu.”
“Lagu siapa ini Ndre ?”
“Lagunya Nidji.
“Selalu Menjagamu.  Lagu ini aku putar kusus untukmu”
Sering aku tak ada waktu . .Untukmu untukmu. . .
Sedangkan kau selalu ada untukku untukku untukku untukku.
Sebelum matahari tenggelam kukan mencoba selalu disampingmu
Mengganti Semua Waktu kita yang hilang . . .
Tak Mau ku sesali sebelum ku terlambat
Sekarang ku berjanji ku selalu menjagamu
Ku selalu menjagamu. . .”
“Lihatlah Stela, Mataharinya mulai terbenam. Warna orangenya sangat indah bukan.”
“iya.Ndre.Ajaklah aku setiap sore kesini menikmati matahari terbenam bersama.
 Berjanjilah ?”
“he’em. Aku berjanji.”
Sepertinya malam ini rembulan begitu malu untuk menampakkan bias sinarnya. Suara geluduk menandakan akan terjadi Hujan.
“Ndre, malam ini maukah kamu temani aku disini ? Sepertinya diluar akan Hujan.” Pinta Stella kepadaku
“Baiklah,La. Malam ini memang aku ditakdirkan untuk tidur disini dikursi Sofa tua itu.”






Tambahan Cerita 

Stella PoV
Dear my word, cinta itu indah bukan.. sebuah perasaan yang bisa membuatku bahagia. Tapi, mengapa ketika aku sedng bahagia, ada saja hal yang membuatku berjatuhan air  mata. . aku sangat membenci cinta.
Tuhan menciptakan aku dengan cinta,melalui kedua orang tua aku. Lalu mengapa aku harus begitu membenci cinta ? padahal aku terlahir dari sebuah cinta. Cinta itu apa ? sebuah perasan yang membuat orang yang merasakannya bahagia. Namun, bahagia itu tidak menjamin sebbuah cinta, karena terkadang cinta juga membuat orang yang merasakannya  berjatuhan air mata.
Aku sengaja memustukan orang yang sangat kucintai dulu, bahkan, kami telah berjanji untuk hidup bersama. Tapi aku takut jika dia turut merasakan apa yang kurasakan saat ini. Iyaa penyakit kanker yang selama ini kusembunyikan dari dia. Aku takut jika meninggalkannya begitu cepat. Biarkan aku yang menanggung air mata ini. Cukup aku,cukup aku saja.  bukan dia.  
Dimalam terakhirku di Jogja, aku menuliskan surat  iini untuk Andre dan ku titipkan surat ini kepada Axel teman dekatnya. Semoga dengan surat ini Andre mengerti apa yang kumaksud.
            Hai,Sayang.
            Maaf aku memutuskan sepihak hubungan kita. Aku tau ini sangat berat bagimu. Bahkan bagiku cukup berat untuk melepaskanmu. Tapi aku tak mau kamu menderita karena ku. Biarkan beban ini aku tanggung sendiri. Karena aku tak mau kamu bersedih melihat keadaanku di hari esok. Kamu tak usah mencariku lagi. Aku berjanji tak kan pernah mencintai seseorang selain dirimu. Dan cincin tunangan kita akan selalu terpajang manis dijari manisku.
            I LOVE YOU


                                                                                    Stella Riana Dewi
Load disqus comments

0 komentar